وَعِندَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لاَ يَعْلَمُهَا إِلاَّ هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلاَّ يَعْلَمُهَا وَلاَ حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الأَرْضِ وَلاَ رَطْبٍ وَلاَ يَابِسٍ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
" Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"
( al-anaam [6]:59 )
Merujuk dari ayat diatas, teranglah bahwa didunia ini tidak ada yang kebetulan,semua yang sudah dan akan terjadi seluruhnya sudah tertulis di lohmahfuz dan atas sepengetahuan dan ijin Allah. Maka ketika ada orang yang berkata ; " kebetulan saja yang menjabat ..... dst .." ini tentu sebuah kekeliruan, istilah jawanya salah kaprah bener ora lumprah ( salah tapi sudah umum / biasa tapi yang benar malah tidak layak.
Kalau keyakinan ini sudah terpatri didalam hati kita masing-masing, tentu tidak akan ada rasa sedih, bingung dan terbebani dengan apapun yang menimpa kita, sebab semua sudah atas ijin Allah, tinggallah jika itu berupa nikamat kita bersyukur, jika berupa ibadah dan ketaatan kita pun bersyukur, kitapun terhindar dari rasa sombong, mengaku-aku, merasa bisa ibadah. Namun jika itu berupa maksiat dan petaka, maka sabar adalah yang terbaik, sambil dibarengi dengan usaha sekuat tenaga dan pikiran untuk berdaya upaya meninggalkan maksiat itu dengan kesungguhan hati, walau mungkin belum saat itu juga terlaksana semuanya, tapi jangan lupa usaha kita yang sungguh-sungguh itu tetap tidak dilupakan oleh-Nya.
" Sungguh luar biasa seorang mukmin itu.
Seluruh perkara dalam hidupnya bernilai positif.
Apabila ia mendapatkan kemudahan, maka ia bersyukur.
Itu positif (baik) baginya.
Apabila ditimpa kesulitan,
maka ia bersabar. Itupun positif (baik) baginya"
Indah nian hidup ini yach...??? Malam ini aku bahagia, walau terselip rasa malu kapada-Nya, sampai saat ini aku masih jauh dari jalan yang seharusnya aku lalui.
Pindahan nich...
BalasHapusasslmualaikum akh ane merasakan hal yang sama tentang perkembangan masa depan generasi muda rifaiyah kita, kalau kita mau mencermati, kita mau menganalisa dan kita mau mengintropeksi maka sebuah keniscayaan kita akan menemukan suatu titik terang, yang dengan itu kita bisa memulai kembali perjungan kita, sesungguhnya terpuruknya kaum muslimin ini karena mereka berpecah belah tidak mau bersatu, seolah- olah ia mengatakan ini bagian saya,ini warga saya,ini jam'iyah saya, padahal kalaulah kita mau mencontoh bagaimana dakwah Rosululloh saw bagaimana Rosul meyatukan kaum muhajirin dan anshor bagaimana muamalah rosul kepada sahabat2 nya sungguh rosul tidak pernah mengatakan bahwa kaum muhajirain itu lebih mulya atau sebaliknya tapi rosul mengatakan yang paling bertakwalah diantara kamu yang paling mulya. jadi disini ane ingin mengatakan bahwa kita dalam berdakwah
BalasHapusVERY GOOD.......
BalasHapus